Dalam keterangan di Istana Elysee, Paris, ia menuturkan sebanyak 2.680 personel akan direkrut dalam tempo tiga tahun mendatang guna menyelidiki ekstremisme. Pasalnya, setidaknya 1.300 orang di Prancis dicurigai terlibat dengan kelompok-kelompok jihad dan harus dipantau.
“Satu hal sudah jelas, jumlah orang yang diradikalisasi yang mungkin melancarkan serangan di Prancis meningkat,” ujar Valls.
“Menteri dalam negeri dalam pertemuan kabinet mengatakan sekitar 1.300, baik warga negara Prancis atau warga asing, perlu dimonitor karena mereka terlibat dalam jaringan jihad yang berkaitan dengan konflik di Suriah dan Irak,” ujar perdana menteri Prancis.
Menurut Valls, pemerintah akan mengalokasikan dana hampir US$500 juta untuk memperkuat kemampuan mengatasi terorisme.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar