Perempuan pasti sering bertanya-tanya, mengapa yang ada di otak laki-laki itu seringkali seks? Bahkan mungkin laki-laki dan seks tidak bisa dipisahkan sehingga seks dianggap sebagai pemuas hasrat bagi kaum Adam ini.
Laki-laki memang dianggap sebagai penikmat seks utama sehingga seks seringkali dihubungkan dengan makhluk yang satu ini. Tapi, apakah memang otak laki-laki isinya hanya sekadar segala sesuatu yang berhubungan dengan seksualitas belaka?
Laki-laki Menikmati Seks
Bagi laki-laki, seks adalah hal yang sederhana dan layak untuk dinikmati. Oleh sebab itu, bermain dengan sex toys atau menonton film porno bukan hal yang tabu karena hal itu dianggap sederhana dan layak dinikmati.
Film porno tidak selamanya mengindikasi seorang laki-laki sudah terobsesi dengan hal tersebut. Oleh karena itu, diperlukan komunikasi yang baik untuk membicarakan mana hal yang disukai atau tidak disukai oleh pasangan dalam hal ini.
Kebutuhan akan Seks
Otak laki-laki lebih sedikit memproduksi serotonin dan oksitosin sehingga laki-laki memerlukan hal lain yang bisa menghasilkan kedua hormon tersebut. Salah satu kegiatan yang bisa dilakukan untuk menyeimbangkan serotonin dalam tubuhnya adalah dengan bercinta. Untuk itu, laki-laki lebih banyak membutuhkan seks atau bercinta dibandingkan dengan perempuan.
Hipotalamus Berukuran Besar
Hipotalamus merupakan bagian otak yang menjadi pusat dari kehidupan seks manusia. Otak laki-laki memiliki hipotalamus yang lebih besar dibandingkan dengan perempuan sehingga kemampuan dan kemauan terhadap seks, emosi, dan tekanan darahnya akan lebih tinggi.
Selain itu, hormon testosteron yang dimiliki oleh kaum laki-laki juga memiliki volume yang lebih besar dibandingkan dengan perempuan sehingga kaum Adam memiliki hasrat seksual yang lebih tinggi dan seolah-olah sulit dibendung.
Laki-laki Memikirkan Seks Tiap 30 Menit
Dalam beberapa literature mengenai kesehatan reproduksi, laki-laki cenderung memikirkan seks setiap 30 menit sekali sehingga ia bisa bercinta di mana saja dan kapan saja, berbeda dengan kaum perempuan yang memerlukan waktu dan ruang yang tepat untuk melakukan hal ini.
Selain itu, kaum laki-laki juga biasanya melepaskan tekanan yang dihadapinya pada saat bercinta. Berbagai kebutuhan emosional diluapkan melalui proses bercinta sehingga tiak heran jika saat pulang bekerja, sekslah yang ada di pikiran kaum lelaki.
Laki-laki memang dianggap sebagai penikmat seks utama sehingga seks seringkali dihubungkan dengan makhluk yang satu ini. Tapi, apakah memang otak laki-laki isinya hanya sekadar segala sesuatu yang berhubungan dengan seksualitas belaka?
Laki-laki Menikmati Seks
Bagi laki-laki, seks adalah hal yang sederhana dan layak untuk dinikmati. Oleh sebab itu, bermain dengan sex toys atau menonton film porno bukan hal yang tabu karena hal itu dianggap sederhana dan layak dinikmati.
Film porno tidak selamanya mengindikasi seorang laki-laki sudah terobsesi dengan hal tersebut. Oleh karena itu, diperlukan komunikasi yang baik untuk membicarakan mana hal yang disukai atau tidak disukai oleh pasangan dalam hal ini.
Kebutuhan akan Seks
Otak laki-laki lebih sedikit memproduksi serotonin dan oksitosin sehingga laki-laki memerlukan hal lain yang bisa menghasilkan kedua hormon tersebut. Salah satu kegiatan yang bisa dilakukan untuk menyeimbangkan serotonin dalam tubuhnya adalah dengan bercinta. Untuk itu, laki-laki lebih banyak membutuhkan seks atau bercinta dibandingkan dengan perempuan.
Hipotalamus Berukuran Besar
Hipotalamus merupakan bagian otak yang menjadi pusat dari kehidupan seks manusia. Otak laki-laki memiliki hipotalamus yang lebih besar dibandingkan dengan perempuan sehingga kemampuan dan kemauan terhadap seks, emosi, dan tekanan darahnya akan lebih tinggi.
Selain itu, hormon testosteron yang dimiliki oleh kaum laki-laki juga memiliki volume yang lebih besar dibandingkan dengan perempuan sehingga kaum Adam memiliki hasrat seksual yang lebih tinggi dan seolah-olah sulit dibendung.
Laki-laki Memikirkan Seks Tiap 30 Menit
Dalam beberapa literature mengenai kesehatan reproduksi, laki-laki cenderung memikirkan seks setiap 30 menit sekali sehingga ia bisa bercinta di mana saja dan kapan saja, berbeda dengan kaum perempuan yang memerlukan waktu dan ruang yang tepat untuk melakukan hal ini.
Selain itu, kaum laki-laki juga biasanya melepaskan tekanan yang dihadapinya pada saat bercinta. Berbagai kebutuhan emosional diluapkan melalui proses bercinta sehingga tiak heran jika saat pulang bekerja, sekslah yang ada di pikiran kaum lelaki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar